Suatu kali âAbdul Qadir al-Jailani dan para murid yang lain sedang duduk bersama dengan Syekh, kemudian Syekh meminta âAbdul Qadir al-Jailani untuk pergi mengambil sesuatu. Setelah ia pergi, Syekh al-Makhzumi berkata kepada murid-muridnya yang lain, âSuatu hari nanti, kaki pemuda itu akan menginjak tengkuk semua Auliyaâ (para wali Allah
Kunjungan Cicit Syekh Abdul Qodir Al-Jailany di PP Thariqul Mahfudz Melaya JEMBRANA Syekh Ibrahim Al-Jailani lakukan safari dakwah dan kunjungan ke beberapa Pondok Pesantren di Indonesia. Syekh Ibrahim bin Syeikh Amin Al-Jailani merupakan cicit Syekh Abdul Qodir Al-Jailani keturunan yang ke 28 berasal dari Libanon. Rabu 27 Oktober 2021, Syekh Ibrahim Al-Jailani lakukan kunjungan ke Pondok Pesantren Thariqul Mahfudz yang berada di Dusun Sumbersari, [...] October 29, 2021 Reportase 0
10 Dosa Besar yang Setara dengan Kekufuran. Rasulullah SAW menyebut 10 kelompok umat Islam yang melakukan dosa besar yang bobotnya setara dengan dosa kufur. Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani yang disyarahkan oleh Syekh Muhammad Nawawi Banten pada Kitab Nashaihul Ibad, halaman 61-62, meriwayatkan hadits Rasulullah SAW perihal menyebut 10 kelompok umat
Bogor, NU OnlineSyekh Amin Aduhaby Al Jailani, keturunan ke-22 Syekh Abdul Qadir Al-Jailani, mengungkapkan bahwa kemerdekaan Indonesia yang ke-71 tahun ini bisa dicapai bangsa Indonesia salah satunya karena umat Islam selalu melakukan dzikir dan shalawat. Masyarakat Muslim Indonesia dekat dengan Allah, yang berdoa sejak masa-masa perjuangan sehingga mencapai kemerdekaan pada tahun 1945.âSaya berpesan, jagalah majelis dzikir dan majelis shalawat. Seringlah melakukan dzikir untuk mengingat Allah. Barangsiapa ingat Allah, Allah akan mengingatnya, Allah akan menolong dan membantu hambanya. Dengan dzikir, hati menjadi tenang, dan datang ke majelis ini akan menenangkan hati,â jelas Syekh Amin Aduhaby Al-Jailani ketika menyampaikan pidato di depan ribuan jamaah Pondok Pesantren Al Falak Bogor 21 Agustus 2016.Ia mengajak umat Islam untuk selalu ingat kepada Allah di mana saja, ketika sadar maupun tidak. Karena ada sebuah hadits yang menyatakan, suatu ketika sahabat bertanya tentang shalawat, dan dijawab bahwa barangsiapa shalawat sekali Allah akan membalas 10 kali. âAda malaikat yang khusus mendengarkan shalawat kemudian disampaikan pada Nabi Muhamamd. Ketika sampai pada Nabi, maka Nabi pun berdoa kepada Allah untuk mengampuni orang yang bershalawat tersebut. Orang yang membaca shalawat akan mendapatkan ampunan dari Allah SWT,â ujar Syekh awal pelaksanaan acara, para jamaah menyanyikan lagu Indonesia Raya yang diikuti dengan shalawat dan dzikir bersama. Dalam kesempatan ini Syekh Amin memberikan ijazah berupa dzikir dan wirid kepada ustadz, kiai dan para hadirin yang hadir. Dzikir yang diberikan oleh Syekh Amin sebagai keturunan Syekh Abdul Qadir Jailani diterima oleh para hadirin dengan penerimaan yang itu putranya, Syekh Ibrahim Al Jailani, memimpin shalawat burdah yang diikuti oleh ribuan santri dengan penuh kehusyuan diiringi musik marawis dari Pesantren Al Falak. Sesekali Syekh Ibrahim memercikkan air ke para santri yang disambut dengan antusias dan teriakan âAllahu Akbarâ.Syekh Ali Badri dari Jawa Timur yang hadir dalam acara ini sekaligus juga menjadi penterjemah khutbah Syekh Amin mengungkapkan bahwa awal kemerdekaan Indonesia memang tidak lepas dari peran santri dan para ulama di Nusantara. Menurutnya, majelis malam ini adalah bagian dari upaya untuk mensyukuri kemerdekaan Indonesia, karena santri paling berhak untuk ikut serta mensyukuri kemerdekaan sebab perannya penting dan krusial dalam upaya kemerdekaan Tubagus Agus Fauzan, Pimpinan Pesantren Al Falak Pagentongan memberikan ijazah dzikir kepada para jamaah yang hadir ketika melaksanakan dzikir bersama di dekat makam Mama Falak. Dzikir pesantren Al Falak ini bisa digunakan untuk berdoa tiap hari. Acara ini digagas oleh KH Tubagus Agus Fauzan, Ketua Umum Yayasan Al Falak Pagentongan yang mendapat ijazah langsung dari Syekh Amin Al Jailani dan diberi hak untuk mengijazahkan dzikir Thariqah Qadiriyah wa Naqsabandiyah. Sekretaris Yayasan Al Falak Achmad Ubaidillah mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan wasilah dari KH Agus Fauzan sebagai penerus Abah Falak sebagai Mursyid Tariqah Qadiriyah Naqsabandiyah sehingga bisa dipertemukan dengan Syekh Amin sehingga bisa bertemu untuk kedua perwakilan dari Pesantren Al Falak, KH Ahmad Hasbullah menyampaikan terima kasih atas kedatangan Syekh Amin dan putranya dan pada ribuan hadirin yang mendhadiri acara Dizikir Akbar ini. Acara ini dihadiri oleh Acara ini dihadiri pula oleh Rois Suriah NU Kota Bogor KH Fuad Fikti, dan Ketua Pimpinan Cabang NU Bogor KH. Romdhoni, para jamaah dari sekitar Jabotabek, perwakilan pemerintah daerah, Kepolisian dan TNI, serta masyarakat sekitar. Red Mahbib
Kiai Shaleh Darat was involved in the process of transmitting the knowledge of the Qur'an to Indonesian archipelago. Two of his works entitledĂ Faid al-RahmĂ nin the field of QurĂąâŹâąan interpretation andĂ Al-Mursyid Al-WajĂ«zin the field ofĂ 'UlĂ
«m al-Qur'à nhave encouraged the society building especially in Central Java.
ï»żBangga? Tentu. Pagi itu, Selasa 27/03, masjid Pondok Pesantren Wisata An-Nur II sejak usai dilaksanakannya sholat Subuh terdengar gema tausyiah. Bukan majelis biasa, pagi itu, malaikat pun serasa turut hadir menyimak. Pada kunjungan keduanya ini 27-28/03, berkenan Syekh Amin bin Muhammad Ali Ad-Duhaby Al-Jailani menyampaikan banyak nasihat kepada para santri. Mereka disuplai lewat ajakan lembutnya agar setiap waktu tidak putus-putusnya mengingat Allah SWT dengan membaca dzikir. âHanya perlu 4 sampai 6 menit saja setiap selesai salat.â Tegasnya. *Biografi Singkat Syekh Amin Ayah beliau Syekh Muhammad Ali. Terlahir sebagai cucu ke-26 Syekh Abdul Qadir Al-jailani, beliau murni bertumpah darah Turki. Atas instruksi ayahnya, Amin Kecil berhasil menamatkan Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah-nya di kampung sendiri, Lebanon. Tahun 2018 ini, umurnya telah genap 70 tahun. Beliau adalah bapak dari 18 anak dari keempat istrinya. *Berjuang di Indonesia âHampir seluruh kawasan Indonesia pernah beliau kunjungi.â Begitu kata Ismail, Pendamping setia Syekh Amin sejak 4 tahun silam. Banten, Jawa Barat, merupakan kota pertama beliau mendarat di Indonesia. Dan di kota itu lah Ismail berjumpa dengan ulama yang beraliran Sufisme ini. Mulanya, terhitung satu dua daerah saja yang dicanangkan sebagai objek utama beliau berdakwah. Namun seiring alur waktu, tahun 2016 beliau mulai mengembangkan sayapnya di berbagai kota-kota besar. Seperti Pekalongan, Cirebon, Malang dan sekitarnya. *Melihat Kampung Bahasa Sore cerah pantas bersanding wajah ceria. Dari pintu mobil Alphard, turun sosok dengan gamis khas Timur Tengahnya. Syekh Amin, menyiratkan senyum bahagia saat para santri asrama bahasa Arab menyanyikan lagu sambutan. Beliau menyinggung 3 asas pokok alasan mengapa kita harus belajar bahasa Arab. Sebab, nabi kita sendiri orang arab yang tentunya berbahasa Arab, pula Al-Quran sebagai muâjizat agung itu berlafadzkan Arab, serta seluruh penduduk surga yang berbahasa Arab. Seperti realita kehidupan, jika kita cinta seorang, niscaya hal lain yang bersangkutan dengannya akan kita cintai juga. âBegitupun cinta kita pada bahasa Arab yang boleh jadi perantara cinta kita padanya, Rasulâ, tutur beliau di tengah penyampaiannya. Di akhir kesempatan itu Beliau sempat berpetuah, âSiapa saja di antara kalian yang nanti selamat di akhirat, tolong bantu sahabat samping kalian. Karena tiada yang tahu siapa yang ditakdirkan selamatâ. *Hadiah dari Lebanon Syekh Amin sangat senang berada di An-Nur II, dan sebagai kenang-kenangan, beliau memberikan sejumlah hadiah. Menjelang waktu dhuha kemarin, Selasa 27/03 secara simbolis beliau memberikan sebuah kenangan kepada pengasuh, Dr. KH. Fathul Bari, M. Ag berupa Imamah khas Turki. Dan di malam harinya, bagi santri yang dapat menjawab pertanyaan beliau, dihadiahkan sebuah kopyah khas Turki warna putih dengan warna merah di atasnya. âImamah itu adalah kebanggaan bangsa Turki. Sangat identik sekali dengan kebiasaan para sufiâ, terang Ismail. Atas isyarat itu, beliau berharap bila mana Pondok Pesantren Wisata An-Nur II ini kedepannya bersinar lebih terang. Layaknya filosofis nama pendiri âBadrunâ yang berarti Purnama. âPurnama adalah yang paling mencolok di antara bintang lainâ, begitu pungkas beliau. Pewarta Ilham Editor Izzul Haq
Sedangkan nama Naqsabandiyah, dari tokoh sufi Baha al-Din Naqsabandi.. Tarekat Qadiriyah berasal dari ajaran-ajaran khusus yang diberikan Nabi Muhammad Saw kepada Ali bin Abi Thalib. Karena Syekh Abdul Qadir Al-Jailani dari jalur nasabnya sampai kepada Rasulullah. Jalur ayahnya sampai kepada Hasan, dan dari ibunya sampai kepada Husain.
JAKARTA, - Kisah hidup ulama sekaligus kakek buyut Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Syekh Nawawi Al Bantani, akan diangkat menjadi film oleh Mizan Productions dan Yayasan Surya Nusantara Abadi Initiative SNA Initiative. Saat menerima audiensi Mizan Productions dan Yayasan Surya Nusantara pada Rabu 31/5/2023, Ma'ruf menyampaikan dukungan atas rencana pembuatan film tentang ketokohan Syekh Nawawi Al Bantani. "Tokoh Syekh Nawawi Al Bantani sangat penting dan kalau itu dijadikan film saya kira ini adalah tokoh yang sangat menarik," kata Juru Bicara Wakil Presiden, Masduki Baidlowi, Rabu, dikutip dari YouTube Wakil Presiden Republik juga Soal Menkominfo Pengganti Johnny Plate, Maruf Amin Tunggu Saja Masduki menuturkan, Syekh Nawawi Al Bantani adalah guru dari syekh atau ulama yang banyak menyebarkan agama Islam di Indonesia, misalnya Kiai Cholil Bangkalan, KH Hasyim Asy'ari, dan KH Ahmad Dahlan Masduki melanjutkan, dalam audiensi ini, Ma'ruf sempat bercerita soal peran buyutnya dalam peristiwa Geger Cilegon pada 1888 lalu. Geger Cilegon merupakan peristiwa perlawanan rakyat Banten melawan pemerintahan Hinda Belanda. "Geger Banten ini dalam sejarah dicatat sebagai sebuah revival kebangkitan gerakan kebangkitan para ulama di Indonesia yang kemudian akhirnya melahirkan bibit-bibit nilai-nilai kebangsaan, nah di antara nilai kebangsaan dan religiusitas yang dibahas bersama Wapres,â kata Masduki. Baca juga Maruf Amin Mengaku Sudah Silaturahmi dengan Tokoh NU yang Masuk Bursa Cawapres Ma'ruf juga memberikan arahan agar film tersebut nanti mempunyai dimensi sejarah kebangsaan sekaligus menjelaskan tentang latar belakang keagamaan dan keilmuan dari Syekh Nawawi Al-Bantani bersama silsilah keilmuannya dengan ulama-ulama nusantara. Adapun pihak Mizan Productions mendatangi Ma'ruf untuk meminta doa restu dalam rencana pembuatan film tentang Syekh Nawawi Al Bantani. "Saya ada rencana karena Mizan dari dulu kan memang kita fokus untuk mengembangkan pendidikan Islam di Indonesia, buku-buku intelektual Islam terutama ulama-ulama Indonesia, jadi saya mau minta izin restu dari Pak kiai,â kata Direktur Utama Mizan Productions Irfan Bagir. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Karena sesungguhnya, aku telah mengambilnya dari Allah karena adanya ilham.â (Syekh Abdul Qadir, as-Shalawatul Mansubah lisy Syekh Abdul Qadir, [al-Maghrabi: tanpa tahun], halaman 6). Syekh Abdul Qadir yang memiliki derajat yang tinggi di sisi Allah dan memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Rasulullah, tentu dengan sangat mudah untuk
Syekh Abdul Qadir tidak hanya dikenal sebagai maestro dalam bidang ilmu tasawuf. Seperti disampaikan cendekiawan Syekh Muhammad Fadhil al-Jailani, alim tersebut juga menguasai 13 bidang ilmu sains. Menurut cucu ke-25 dari ulama abad ke-12 M itu, beberapa kajian yang digeluti sang mujadid ialah astronomi dan medis atau kedokteran. Penamaan jalan sufistiknya, yakni Tarekat Qadiriyah, cenderung mengemuka beberapa tahun sesudah wafatnya. Sebagai catatan, Syekh Abdul Qadir berpulang ke rahmatullah pada malam Sabtu, tanggal 8 Rabiul Akhir 561 H. Jenazahnya dimakamkan pada malam itu juga di madrasahnya, Babul Azaj, sekitaran Baghdad. Lautan manusia mengiringi prosesi pemakaman. Pokok ajaran tarekat itu adalah pertama, akidah yang benar. Pada masa hidupnya, Syekh Abdul Qadir selalu mewanti-wanti pentingnya berakidah seperti generasi salaf. Di samping itu, akidah yang dijalankannya ialah Ahlussunah waljamaah aswaja. Caranya dengan berusaha sungguh-sungguh dalam memahami dan mengamalkan Alquran dan Sunnah Nabi SAW. Dengan begitu, seseorang akan mendapatkan petunjuk dalam menapaki jalan thariq yang menyampaikan ke hadirat Allah SWT. Kedua, dalam ajaran Tarekat Qadiriyah, seorang murid atau salik dituntut untuk mempunyai sikap mubtadi. Maknanya, mengikuti dengan berbagai sifat uta ma. Pada praktiknya, mereka gemar membersihkan hati dan pikiran. Dengan begitu, tangan dan kaki akan ringan dalam berbuat kebajikan dan menolak kemungkaran amar ma'ruf nahi munkar. Ketiga, aspek sosial juga di tekankan. Para salik mesti menjaga kehormat an para mursyid, bergaul baik dengan sesama ikhwan, serta memberikan nasihat kepada sesama Mukmin. Menjauhi permusuhan serta senang memberikan pertolongan, baik dalam masalah agama maupun dunia. Itulah cerminan pribadinya. Keempat, setelah ajaran dasar tersebut dihayati dan diamalkan, para murid dapat menjalani berbagai tahapan maqam kerohanian. Inilah yang diistilahkan sebagai riyadhah latihan dan mujahadah kesungguhan dalam membiasakan jiwa dan raga untuk taat kepada Allah SWT. Untuk tahap awal, mereka akan pertama-tama berbincang dengan guru. Lantas, syekh akan menyampaikan wejangan, pembaiatan, serta pembacaan doa-doa. Untuk tahap selanjutnya, tiap murid berkomitmen untuk menempuh jalan Illahi dengan didampingi oleh syekh. Fase ini membutuhkan waktu yang cukup panjang, bisa menghabiskan durasi bertahun-tahun lamanya. Dalam tahapan ini, murid diberi ilmu hakikat oleh gurunya. Oleh sebab itu, seorang salik harus yakin atas perjuangannya dan tetap bersemangat untuk melawan hawa nafsu dan melatih dirinya.
MA Cassim Razvi dan Siddiq Osman NM: "Syekh Abdul Qadir al-Jailani Pemimpin Para Wali", Yogyakarta: Pustaka Sufi, 2004) Full Text: PDF DOI: 10.15408/kordinat.v20i2.22630
. 482 402 82 376 224 57 234 70
syekh amin al jailani