Tuliskanreaksi elektrolisis zat berikut. Volume gas yang dihasilkan di anode dan katode; pH larutan setelah elektrolisis (volume larutan dianggap tetap). lume H₂ dan O₂ yang bereaksi adalah . Gas hydrogen bereaksi dengan gas oksigen dengan persamaan reaksi berikut : H₂ ( g ) + O2 ( g ) → H₂O ( g ) Agar reaksi menghasilkan
ArticlePDF AvailableAbstractAbstrak. Hidrogen merupakan salah satu energi terbarukan yang mempunyai banyak kelebihan dibanding dengan energi terbarukan lainnya. Salah satu metode yang menjanjikan untuk menghasilkan gas hidrogen adalah dengan metode elektrolisis air laut yang sumbernya tidak terbatas. Metode lektrolisis pada penelitian ini menggunakan arus listrik searah atau DC Power Supply dan air laut dengan volume elektrolit 1000 ml, waktu elektrolisis 2, 4, 6 dan 8 menit dengan menggunakan elektroda Tembaga anoda dan Alumunium katoda pemilihan jenis reaktor berbentuk silinder volume 1500 ml, kondisi operasi 30oC dan 1 atm. Adapun yang menjadi variabel bebas yaitu tegangan 5, 10, 15, 20 dan 25 volt. Dengan variasi waktu hasil kajian menunjukkan bahwa tegangan sangat berpengaruh terhadap penguraian air laut menjadi gas hidrogen. Hasil flow rate gas hidrogen yang paling tinggi di dapat pada tegangan 20 volt dengan waktu 6 menit sebesar 1,8182 cc/det 6545,52 ml/jam. Hasil kajian waktu elektrolisis terhadap penguraian air laut menjadi gas hidrogen tidak berpengaruh signifikan, waktu elektrolisis 6 dan 8 menit pada tegangan 20 dan 15 volt menunjukkan hasil gas hidrogen yang tinggi. Kata kunci Hidrogen, flow rate, elektroda, energi. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeContent may be subject to copyright. Muhammad Fahlunnazar / Jurnal Teknologi Kimia Unimal 9 1 Mei 2020 58–66 58 Jurnal Teknologi Kimia Unimal 91 Mei 2020 58-66 Jurnal Teknologi Kimia Unimal PRODUKSI GAS HIDROGEN DARI AIR LAUT DENGAN METODE ELEKTROLISIS MENGGUNAKAN ELEKTRODA TEMBAGA DAN ALUMUNIUM Cu DAN Al Muhammad Fazlunnazar, Lukman Hakim, Meriatna, Sulhatun, Muhammad Mizra Aminullah Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Malikussaleh, Kampus Bukit Indah Lhokseumawe email muhammadfazlun13 Abstrak. Hidrogen merupakan salah satu energi terbarukan yang mempunyai banyak kelebihan dibanding dengan energi terbarukan lainnya. Salah satu metode yang menjanjikan untuk menghasilkan gas hidrogen adalah dengan metode elektrolisis air laut yang sumbernya tidak terbatas. Metode lektrolisis pada penelitian ini menggunakan arus listrik searah atau DC Power Supply dan air laut dengan volume elektrolit 1000 ml, waktu elektrolisis 2, 4, 6 dan 8 menit dengan menggunakan elektroda Tembaga anoda dan Alumunium katoda pemilihan jenis reaktor berbentuk silinder volume 1500 ml, kondisi operasi 30oC dan 1 atm. Adapun yang menjadi variabel bebas yaitu tegangan 5, 10, 15, 20 dan 25 volt. Dengan variasi waktu hasil kajian menunjukkan bahwa tegangan sangat berpengaruh terhadap penguraian air laut menjadi gas hidrogen. Hasil flow rate gas hidrogen yang paling tinggi di dapat pada tegangan 20 volt dengan waktu 6 menit sebesar 1,8182 cc/det 6545,52 ml/jam. Hasil kajian waktu elektrolisis terhadap penguraian air laut menjadi gas hidrogen tidak berpengaruh signifikan, waktu elektrolisis 6 dan 8 menit pada tegangan 20 dan 15 volt menunjukkan hasil gas hidrogen yang tinggi. Kata kunci Hidrogen, flow rate, elektroda, energi. Abstract. Hydrogen is a renewable energy that has many advantages compared to other renewable energy sources. One promising method for producing hydrogen gas is the electrolysis method of seawater with unlimited sources. The electrolysis method in this study uses a DC or DC Power Supply electric power and sea water with an electrolyte volume of 1000 ml, electrolysis time of 2, 4, 6 and 8 minutes using Copper anode and Aluminum cathode electrodes. cylinder volume 1500 ml, Operating Conditions 30oC and 1 atm. While the variables are voltage 5, 10, 15, 20 and 25 volts. With time variations, the results of the study show that stress is very influential in decomposing sea air into hydrogen gas. The highest hydrogen gas flow rate at a voltage of 20 volts with a time of 6 minutes is cc / sec ml / hour. The results of the study of electrolysis Jurnal Teknologi Kimia Unimal homepage jurnal Muhammad Fahlunnazar / Jurnal Teknologi Kimia Unimal 9 1 Mei 2020 58–66 59 time to decompose sea air into gas have no significant effect, electrolysis time of 6 and 8 minutes at voltages of 20 and 15 volts shows high hydrogen gas yields. Keywords Hydrogen, flow rate, electrodes, energy. 1. PENDAHULUAN Krisis energi yang melanda Indonesia dikarenakan jumlah penduduk yang semakin meningkat berpengaruh langsung terhadap konsumsi bahan bakar. Di sisi lain, isu lingkungan global yang menuntut tingkat kualitas lingkungan yang lebih baik, mendorong berbagai pakar energi untuk mengembangkan energi yang lebih ramah lingkungan dan mendukung keamanan pasokan keseimbangan. Energi merupakan salah satu komponen yang sangat penting bagi kehidupan manusia, karena segala aktivitas manusia relatif bergantung pada kesediaan energi yang cukup. Pada saat ini minyak bumi menjadi penopang mayoritas kebutuhan energi bahan bakar, dikarenakan hasil pengolahan yang beragam dapat dimanfaatkan bagi kehidupan manusia khususnya di bidang transportasi. Penggunaan minyak bumi dalam bahan bakar minyak BBM merupakan salah satu bentuk pemanfaatan yang banyak diaplikasikan oleh manusia dalam aktivitas transportasi, salah satunya yakni penggunaan sepeda motor oleh masyarakat dalam beraktifitas sehari-hari. Di sisi lain juga konsumsi dan kebutuhan minyak bumi terus meningkat karena semakin banyak jumlah kendaraan bermotor dan kebutuhan hidup lain seperti kebutuhan dalam dunia industri. Besar ketergantungan manusia terhadap ketersediaan minyak bumi perlu di kurangi dikarenakan semakin lama ketersediaan minyak semakin menipis, Kementerian ESDM, 2018. Sebagai upaya dalam hal penghematan BBM guna mengatasi krisis ketersediaan energi, maka perlu adanya pengembangan-pengembangan energi alternatif terbarukan untuk memenuhi kebutuhan pasokan energi dalam negeri ini. Salah satu penelitian mengenai energi terbarukan pada saat ini dikembangkan adalah pemanfaatan bahan bakar hidrogen yang digunakan dalam Fuel Cell System. Hidrogen sangat dimungkinkan menjadi alternatif bahan bakar masa depan. Proses produksi hidrogen dapatdilakukan secara biologi maupun secarakimiawi. Secara biologi bioteknologi adalahteknik pendaya gunaan organisme hidup ataubagiannya untuk membuat atau memodifikasisuatu produk dan meningkatkan/ memperbaikisifat organisme untuk penggunaan dan tujuankhusus seperti untuk pangan, farmasi dan energi. Proses secara kimiawi gas alam seperti metana, propana atau etana direaksikan dengan steam aup air pada suhu tinggi 700-10000C dengan bantuan katalis, untuk menghasilkan hidrogen, karbon dioksidasi CO2 dan karbon monoksida CO, Djati H. Salimy, 2010. Sebuah reaksi samping juga terjadi antara karbon monoksida dengan steam, yang menghasilkan hidrogen dan karbon dioksida. Gas hidrogen yang dihasilkan kemudian dimurniakan, dengan memisahkan karbon dioksida dengan penyerapan. Saat ini, steam reforming banyak digunakan untuk memproduksi gas hidrogen secara komersial di berbagai sektor industri, diantaranya industri pupuk dan hidrogen peroksida H2O2. Gas hidrogen atau H2 memiliki banyak kegunaan dalam kehidupan sehari-hari. Gas hidrogen diperlukan dalam proses pembuatan amonia, dimana terjadi reaksi antara hidrogen dengan nitrogen. Gas hidrogen juga digunakan pada proses pembuatan metanol dalam reaksinya dengan CO2. Hidrogen juga senyawa yang dibutuhkan untuk salah satu metode pembuatan sumber energi yaitu Fuel Cell. Muhammad Fahlunnazar / Jurnal Teknologi Kimia Unimal 9 1 Mei 2020 58–66 60 Didalam bumi sendiri gas hidrogen bersenyawa dengan unsur oksigen yang membentuk senyawa H2O yang sering juga disebut dengan air. Dalam hal pembakaran gas hidrogen menghasilkan energi yang cukup besar. Hidrogen tidak tersedia di bumi dalam keadaan bebas melainkan diproduksi secara industri sehingga harga akhir dari gas hidrogen ditentukan melalui proses produksi yang digunakan Vanags, 2012. Gas hidrogen H2 dapat diperoleh salah satunya dengan metode elektrolisis air. Pemisahan gas hidrogen H2 dari molekul air dengan cara memasukkan arus listrik dengan besaran yang sesuai sehingga gas oksigen dan hidrogen dapat terpisahkan. Air dapat berupa air tawar dan air asin air laut yang merupakan bagian terbesar dibumi ini. Di dalam lingkungan alam proses, perubahan wujud, gerakan aliran air di permukaan tanah, di dalam tanah dan di udara dan jenis air mengikuti suatu siklus keseimbangan dan dikenal dengan istilah siklus hidrologi Kodoatie dan Sjarief, 2010. Elektrolisis adalah metode sederhana produksi hidrogen. Arus listrik lemah dialirkan melalui listrik, dan gas oksigen terbentuk di anoda sementara gas hidrogen terbentuk dikatoda. Biasanya katoda terbuat dari platina atau logam inert lainnya ketika hidrogen diproduksi untuk disimpan. Namun jika gas akan dibakar ditempat, oksigen yang dihasilkan harus mendukung pembakaran, sehingga kedua elektroda harus terbuat dari bahan inert. Efesiensi maksimum teoritis adalah antara 80-94 %. Kruse, B ; dkk, 2002 Metode elektrolisis merupakan proses kimia yang mengubah energi listrik menjadi energi kimia. Komponen terpenting dari sebuah elektrolisis adalah elektroda dan larutan elektrolit martawati, 2014. Proses elektrolisis berjalan sangat lambat sehingga perlu diupayakan cara-cara untuk meningkatkan efisiensi produk, misalnya dengan penambahan zat terlarut yang bersifat elektrolit Isana, 2010. Zat terlarut tersebut misalnya garam. 2. METODOLOGI Pada proses pembuatan gas hidrogen ini menggunakan reaktor elektrolisis dengan bahan baku air laut laut bangka. Dalam prosedur penelitian pembuatan gas hidrogen dari air laut dengan metode elektrolisis dilakukan tiga tahapan. Tahapan pertama persiapan alat dan bahan, tahapan kedua pembuatan gas hidrogen, dan tahapan ketiga analisa gas hidrogen. Tahap persiapan alat dan bahan dilakukan dengan persiapan elektroda pada reaktor elektrolisis pada reaktor elektrolisis dan pengambilan bahan baku air laut. Proses pembuatan gas hidrogen dengan merangkaikan peralatan, masukkan cairan elekrolit air laut kedalam reaktor sebagai variabel tetap sebanyak 1000 ml, menggunakan elektroda kawat tembaga-alumunium pada reaktor dan hidupkan power supplay diatur pada tegangan 5 volt pertama dan variasi variabel bebas 10, 15, 20 dan 25 volt, dengan waktu elektrolisis sebagai variabel bebas 2, 4, 6, 8 menit. Analisa gas hidrogen dibagi dalam tiga tahapan diantaranya analisa gelembung gas hidrogen, menghitung flow rate gas hidrogen, analisa uji bakar gas hidrogen. Untuk analisa gelembung gas hidrogen, gas keluaran dari reaktor dimasukkan kedalam beaker glass yang telah diisi dengan air sabun. Gas yang di hasilkan akan masuk ke dalam air memberikan tekanan sehingga menghasilkan gelembung-gelembung gas. Dilakukan pengamatan pada gelembung gas yang terbentuk dalam beaker glass dari tiap-tiap variabel tegangan. Menghitung flow rate gas hidrogen, keluaran dari reaktor dihubungkan dengan bubble flow meter. Dilakukan pengamatan dengan memberikan tekanan pada balon yang Muhammad Fahlunnazar / Jurnal Teknologi Kimia Unimal 9 1 Mei 2020 58–66 61 terhubung pada bubble flow meter. Cairan dalam bubble flow meter akan menghasilkan gelembung, gelembung akan di dorong oleh gas hidrogen yang masuk. Menghidupkan stopwatch ketika gelembung berada pada garis batas 0 cc dan menghentikan stopwatch jika gelembung berada pada salah satu garis batas yang di pilih. Menghitung jumlah flow rate gas dengan rumus 𝐹𝑙𝑜𝑤 𝑟𝑎𝑡𝑒 = Garis batas akhir yang dipilihwaktu pengamatan 𝑠𝑡𝑜𝑝𝑤𝑎𝑡𝑐ℎ Analisa uji bakar gas hidrogen, gas hidrogen dari reaktor ditampung ke dalam tabung reaksi selama beberapa detik. Setelah selesai di tampung, akhiri sementara proses elektrolisis dan nyalakan api pada permukaan tabung reaksi. Harus berhati-hati dalam melakukannya di karenakan sifat dari pada gas hidrogen yang mudah terbakar akan menghasilkan letupan. Berikut diagram kerja dari proses pembuatan gas hidrogen dari air laut dengan metode elektrolisis. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Proses elektrolisis merupakan proses yang menggunakan energi listrik agar reaksi kimia nonspontan dapat terjadi. Pada penelitian pembuatan gas hidrogen ini, jenis elektroda yang digunakan adalah tembaga dengan alumunium. Dasar pemilihan elektroda ini berlandaskan pada nilai konduktivitas yang dimiliki oleh tembaga, tembaga memiliki nilai konduktivitas yang tinggi. Cairan elektrolit yang digunakan adalah air laut dengan volume 1000 ml. Proses elektrolisis memerlukan aliran listrik searah, sumber listrik diperoleh dari power supplay DC sebagai outputnya dengan tegangan minimal 5 volt dan maksimal 25 volt. Pada proses elektrolisis terjadi pelepasan gas hidrogen terjadi pada katoda, seperti yang dapat kita lihat pada reaksi yang terjadi sebagai berikut Anoda Muhammad Fahlunnazar / Jurnal Teknologi Kimia Unimal 9 1 Mei 2020 58–66 62 Prinsip kerja pada sel elektrolisis berlawanan dengan sel volta, sehingga susunan rangkaian sel elektrolisis juga berlawanan dengan susunan rangkaian sel volta. Pada sel elektrolisis, anoda bermuata positif + sedangkan katoda bermuatan negatif -. Pengaruh Waktu Elektrolisis dan Tegangan Terhadap Flow Rate Gas Hidrogen Dalam penelitian pembuatan gas hidrogen dengan metode elektrolisis pengaruh waktu dan tegangan terhadap flow rate gas hidrogen dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Gambar Hubungan Waktu Elektrolisis dan Tegangan Terhadap Flow Rate Gas Hidrogen. Hasil dari pengamatan diatas pada penelitian produksi gas hidrogen dengan metode elektrolisis, dapat kita lihat pada waktu elektrolisis tidak berpengaruh secara signifikan dalam menghasilkan flow rate gas hidrogen. Sehingga dapat kita simpulkan bahwa penguraian air laut menjadi gas hidrogen tidak terlalu berpengaruh terhadap lamanya waktu elektrolisis. Hal ini di sebabkan untuk penguraian H2O di perlukan energi yang tinggi, sel elektrolisis memerlukan energi untuk memompa elektron Brandy 2019. Namun pada waktu 6 dan 8 menit adanya penurunan flow rate gas hidrogen, hal ini di sebabkan oleh faktor terdegradasi yang terjadi pada elektroda sehingga proses trasnfer elektron tidak dapat berjalan dengan sempurna. Berdasarkan pengamatan di atas pada besaran tegangan yang diberikan, menghasilkan flow rate gas hidrogen yang berbeda-beda. Dari grafik diatas dapat kita lihat semakin besar tegangan yang di berikan maka flow rate gas hidrogen dan endapan yang di hasilkan juga semakin besar. Hal ini berbanding lurus dengan bunyi hukum Faraday I Jumlah zat yang dihasilkan pada elektroda berbanding lurus dengan jumlah arus listrik yang melalui elektrolisis. Namun pada tegangan 20 dan 25 volt adanya sedikit penurunan pada flow rate gas hal ini sebabkan oleh faktor terdegradasi yang terjadi pada elektroda, sehingga proses transfer elektron dari elektroda ke dalam elektrolit tidak sempurna. Hasil dari penelitian produksi gas hidrogen dengan metode elektrolisis,flow rate tertinggi gas hidrogen di dapat pada tegangan 20 volt dengan waktu elektrolisis 6 menit di peroleh flow rate gas hidrogen sebesar 1,8182 cc/det 6545,52ml/jam. Pengaruh Waktu Elektrolisis dan Tegangan Terhadap Temperatur Pengaruh waktu dan tegangan terhadap temperatur yang di hasilkan pada penelitian pembuatan gas hidrogen dengan metode elektrolisis, dapat dilihat pada gambar di bawah ini. 4 6 8FLOW RATE CC/DETWAKTU DETWA KT U VS F LO W R AT E5 Volt10 Volt15 Volt20 Volt25 Volt Muhammad Fahlunnazar / Jurnal Teknologi Kimia Unimal 9 1 Mei 2020 58–66 63 Gambar Hubungan Waktu dan Tegangan Terhadap Temperatur Hasil pengamatan pengaruh waktu terhadap suhu reaksi yang di hasilkan, dapat kita lihat hasil yang di dapatkan terhadap kenaikan temperatur dengan waktu elektrolisis terjadi kenaikan secara signifikan. Namun pada tegangan 5 dan 10 volt tidak ada kenaikan secara signifikan, karena energi yang di transfer tidak terlalu besar. Dari pengamatan di atas, dapat di simpulkan bahwa perubahan suhu reaksi berbanding lurus dengan lamanya waktu elektrolisis. Namun pada waktu 8 menit dengan tegangan 20 dan 25 volt adanya penurunan hal ini di sebabkan oleh terdegradasi elektroda sehingga proses transfer energi tidak sempurna. Hasil dari pengamatan pengaruh tegangan terhadap perubahan suhu dapat kita lihat, semakin besar tegangan yang diberikan maka semakin besar pula perubahan suhu yang terjadi. Hal ini di karenakan oleh transfer energi, di mana semakin besar tegangan maka energi yang di transfer semakin besar pula. Namun pada tegangan 20 dan 25 volt adanya penurunan suhu yang terjadi, faktor ini di sebabkan oleh terdegradasi yang terjadi pada elektroda sehingga energi yang di transfer tidak sempurna masuk ke dalam elektrolit. Dari garfik di atas hasil penelitian yang di dapat terhadap perubahan suhu yang tertinggi terjadi pada tegangan 15 volt dengan waktu elektrolisis 8 menit. Pengujian Gas Hidrogen Terhadap Pembakaran Hidrogen dicampur dengan oksigen dalam berbagai perbandingan, hidrogen akan menghasilkan suara letupan meledak seketika bila disulut dengan api dan akan meledak dengan sendirinya pada temperatur 560 oC. Hasil pembakaran hidrogen dan oksigen murni memancarkan gelombang ultraviolet dan hampir tidak bisa terlihat dengan mata telanjang. Sehingga sangat sulit untuk mendeteksi kebocoran gas hidrogen. Berikut dapat kita lihat pada gambar pengujian gas hidrogen terhadap pembakaran Gambar Uji Bakar Gas Hidrogen Dalam pengujian bakar gas hidrogen, mula-mula gas hidrogen yang di hasilkan di tampung ke dalam tabung reaksi dengan permukaan tabung reaksi di balik menghadap ke bawah. Hal ini bertujuan agar gas yang di tampung tidak mudah keluar dari tabung karena gas hidrogen yang ringan sangat lah mudah menguap ke udara. Setelah gas di tampung beberapa detik maka proses elektrolisis di hentikan sementara, kemudian nyalakan api pada permukaan tabung reaksi dengan posisi tabung memiliki sudut 45o. Gas hidrogen 010203040502 4 6 8TEMPERATUR CWAKTU DETTE MP ERA TU R VS TE GA NG AN 5 Volt10 Volt15 Volt20 Volt25 Volt Muhammad Fahlunnazar / Jurnal Teknologi Kimia Unimal 9 1 Mei 2020 58–66 64 yang berjumpa dengan lidah api akan terbakar dan mengahasilkan letupan, hal ini sesuai dengan teori-teori yang menjelaskan bahwa Gas hidrogen yang terbakar oleh api akan meletup, sesui dengan sifat yang di miliki gas hidrogen. Namun bila pada pembakaran tidak meletup, gas hidrogen telah bereaksi dengan oksigen sehingga membentuk uap air. Dalam hal ini di buktikan dengan reaksi pembentukan uap air 2H2g + O2g 2H2Ol Api yang dinyalakan pada ujung tabung reaksi ikut memenuhi tabung reaksi, hal ini bisa kita lihat dengan konsep segitiga api. Seperti pada gambar Gambar Teori Segitiga Api Dimana segitiga api memiliki unsur-unsur di antaranya api, oksigen dan bahan bakar, maka dari pembakaran di atas bisa kita simpulkan bahwa api yang menyala dalam tabung reaksi di karenakan adanya gas hidrogen yang mengisi tabung sehingga api yang menyala di permukaan tabung ikut menyulut dan membakar habis gas hidrogen yang ada di dalam tabung rekasi tersebut. 4. Kesimpulan Penelitian produksi gas hidrogen dari air laut dengan metode elektrolisis yang telah dilaksanakan, dapat diambil beberapa kesimpulan antara lain 1. Tegangan volt memiliki peran yang sangat berpengaruh terhadap flow rate gas hidrogen yang terbentuk. 2. Waktu elektrolisis tidak berpengaruh signifikan terhadap laju gas hidrogen yang di hasilkan. 3. Hasil terbaik yang didapat dari produksi gas hidrogen terdapat pada tegangan 20 volt, dengan jumlah gas yang dihasilkan sebesar 1,8182 cc/det 6545,52 ml/jam dan transfer arus listrik ke sel dapat merata dan konstan. 4. Elektroda tembaga dan alumunium mudah terjadinya degradasi dan dapat menghambat proses produksi gas hidrogen. REFERENSI Brady, 1999. General Chemistry Principles and structure. Jakarta Binarupa Aksara. Djati H. Salimy, 2010. Produksi Hidrogen Proses Steam Reforming Dimethyl Ether DME Dengan Reaktor Nuklir Temperatur Rendah. Pusat Pengembangan Energi Nuklir PPEN Batan. Dhamadharma, 2010. Salinitas Laut, di Muhammad Fahlunnazar / Jurnal Teknologi Kimia Unimal 9 1 Mei 2020 58–66 65 di akses 01 November Emsley, John 2001. Nature's Building Blocks. Oxford Oxford University Press. hlm. 183–191. ISBN 0-19-850341-5. Engelhardt viktor., “Elektrolysys of Water Processes and Application Handbook”, Chief Engineer and Chemist of the Siemens and Halske. Co., Limited, Vienna, 1904 Erwin Walad, 2007. Evaluasi Penggunaan Single Colomn dan Multi Column pada Gas Chromatography dalam penentuan komposisi gas alam. Universitas Malikussaleh. Lhokseumawe Funderburg, E. 2008 “Why Are Nitrogen Prices So High?”. The Samuel Roberts Noble Foundation. Diakses tanggal 11 Februari 2019 Isana, S. Y. L., 2010, Perilaku Sel Elektrolisis Air dengan Elektroda Stainlees Steal, Jurnal Kimia UNY, ISBN978-97998117-7-6. Kodoatie, Robert J., dan Roestam, Sjarief, 2010. Tata Ruang Air. Yogyakarta Andi. K. Onuki, “R&D on Nuclear Hydrogen Production using HTGR at JAERI”, COE- INES International Symposium, Tokyo, 2004. Kruse, B. Grinna, S. Buch, C. 2002. "Hydrogen Status og Muligheter" PDF. Kementerian ESDM. 2018. Angka Cadangan Migas Di Indonesia, di Leanne M. Crosbie, Hydrogen Production by Nuclear Heat. MPR Associated, Kyoto Japan, sep. 15-19,2003. Martawati, M. E., 2014 Sistem Elektrolisis Air sebagai Bahan Bakar Alternatif pada Kendaraan, Jurnal Eltek, 12 193-104. Marum. 2019 di di akses 10 Oktober 2019 Oxtoby, D. W. 2002. Principles of Modern Chemistry edisi ke-5th. Thomson Brooks/Cole. ISBN 0-03-035373-4. Romdhani, 2017. Elektrokimia vol 3. Universitas Gunadarma, Depok. Riley, J. p., Skirrow G. 1975., Chemical Oceanography, 2nd ed. Academic Press, London, San Francisco. Stwertka, Albert 1996. A Guide to the Elements. Oxford University Press. hlm. 16–21. ISBN 0-19-508083-1. Muhammad Fahlunnazar / Jurnal Teknologi Kimia Unimal 9 1 Mei 2020 58–66 66 Surdia, T. Saito, S., 1992, Pengetahuan Bahan Teknik, PT. Pradnya Paramita, Jakarta. Sigmaaldrich, 2019. Di di akses 12 Oktober 2019. Vanags, M., Janis, K, & Gunars, B. 2012. Water Elektrolysis with Inductive Voltage Pulses. Journal of Intech, 2. Venere, E. 15 May 2007. “ New process generates hydrogen from aluminum alloy to run engines, fuel cells” purdue University. Di akses tanggal 07 February 2019 Winter, Mark 2007. “Hydrogen historical information” dalam www. 05-02-2019. Reinaldi ManurungLatifa Putri AfisnaDuta Gumara NugrahMuhammad Ryan MahendraGas hidrogen adalah gas yang dapat dikonsumsi atau meledak dalam keadaan tertentu. Bagaimanapun, hidrogen tidak dapat dilacak secara langsung di alam, karena pasti akan mengandung air atau hidrokarbon. Salah satu teknik yang dapat digunakan dalam partisi hidrogen adalah dengan memanfaatkan interaksi elektrolisis. Selanjutnya, dalam tinjauan ini, proses pembuatan gas hidrogen dilakukan dengan memanfaatkan strategi elektrolisis untuk elektrolit air dengan dorongan NaOH. Dimana jenis pelat yang digunakan adalah 5, 6 dan 7 pelat dengan masing-masing pelat dielektrolisis. Pengaruh penyimpangan minor pelat dari regangan yang didapat dengan memanfaatkan 5 pelat dengan periode 1,2, dan 3 menit secara terpisah adalah 0,441 Pa, 1,274 Pa, dan 2,695 Pa. Variasi waktu diperoleh berturut-turut 0,548 Pa, 1,401 Pa, dan 2,812 Pa. Dari 7 pelat yang menggunakan waktu yang sama berturut-turut diperoleh regangan sebesar 0,637 Pa, 1,568 Pa, 2,881 Pa. menggunakan 5 piring dengan musim progresif 1,2, dan 3 menit adalah 33℃, 34℃, 37℃. Kemudian untuk variasi 6 pelat yang menggunakan waktu yang sama didapatkan kenaikan suhu 33℃, 35℃, dan 38℃. Sedangkan untuk 7 lempeng yang melibatkan waktu yang sama dalam pengelompokan dan mendapatkan kenaikan suhu sebesar 34,4℃, 39,6℃, dan 42,5℃.ResearchGate has not been able to resolve any references for this publication.
Padametode ini asbes dipakai sebagai sel diafragma yang berfungsi menghalangi bertemunya Cl 2 yang terbentuk di anoda dengan NaOH dan H 2 pada katoda agar tidak
Reaksiyang terjadi adalah sebagai berikut : - Anode Ionisasi : NaCl Na+ + Cl- 2Cl- Cl2 (g) + 2e- - Katode Ionisasi : H2O H+ + OH- 2 H+ + 2 e- H2 (g) Reaksi elektrolisis larutan garam (NaCl) secara keseluruhan dapat dituliskan sebagai berikut: 2NaCl + 2H2O 2NaOH +Cl2(g) + H2(g) Antara sel anoda dan katoda dibatasi oleh membran, yaitu nafion
Padaelektrolisis larutan BaCl 2 dengan elektrode karbon dialirkan muatan listrik sebanyak 0,06 F. Volume gas yang dihasilkan, jika diukur pada tekanan dan suhu dimana massa 1 liter gas O 2 massanya 1,6 gram (Ar O=16) adalah .
Elektrolisis larutan Na₂SO₄, larutan HCl dan larutan KHSO₄ akan menghasilkan gas hidrogen di katoda. ⇒ Elektrolisis lelehan NaH akan menghasilkan gas hidrogen di anoda. ⇒ Karena kation Na⁺ dari larutan Na₂SO₄ dan kation K⁺ termasuk logam aktif golongan IA, sehingga pelarut air yang akan mengalami reduksi di katoda dan
1 Pernyataan yang tepat tentang pembuatan logam alkali secara elektrolisis adalah A. dibuat dari elektrolisis lelehan garam kloridanya B. digunakan katode karbon dan anode dari besi C. ion logam alkali yang terbentuk berupa zat padat di anode D. reduksi ion logam alkali terjadi di anode E. logam alkali yang terbentuk berupa zat padat di
. 283 329 204 75 399 34 204 315
elektrolisis zat berikut yang menghasilkan gas hidrogen di anode adalah